Kisah ini bermula saat seorang
anak yang tidak diharapkan terlahir ke dunia, anak itu berasal dari keluarga
Xi. Xi luhan atau kerap dipanggil Luhan adalah anak yang dimaksud. Ayah Luhan
seorang yang keras kepala dan seorang komisaris di perusahaan elektronik
ternama di Korea dan Cina. Saat muda, ayahnya dijodohkan paksa dengan ibu
kandung Luhan yang sama sekali tidak dicintainya, karena Ayah Luhan diancam
akan dikeluarkan dari garis keluarga bila menolak perjodohan itu, sehingga mau
tidak mau dia mengiyakan menikahi ibu luhan. Lima tahun pernikahan yang tidak
dilandasi rasa cinta itu selalu ada perselisihan yang tak terelakkan, kala itu ibu
Luhan tengah berbadan dua, Dia mengandung anak mereka yang pertama diberi nama
Xi Luhan, setelah melahirkan dengan normal, ibu Luhan tidak didampingi
suaminya, dengan penuh rasa sabar dia merawat Luhan sendirian tanpa figur
sesosok ayah. Menginjak ulang tahun Luhan yang ketujuh, alangkah terkejutnya melihat Ayah Luhan sengaja menghadiri ultah
anaknya dengan perempuan lain yang lebih dicintai daripada ibu kandungnya
sendiri. Luhan dengan marah memorakporandakan pesta ultahnya, Luhan melempar
kue ulang tahun ke arah perempuan itu. “Rasakan itu perempuan #$@%^, kau tak
pantas bersanding dengan ayahku”. Keributan terjadi, Ibunya menarik Luhan masuk
ke kamar dan menasihatinya. “Nak, kau harus mematuhi ayahmu, kau tidak boleh
kurang ajar dengannya, suatu saat nanti kau akan hidup bersamanya. Maaf nak,di
kala ibu tidak bisa menemanimu hingga kau besar nanti. Jadilah anak yang baik
dan maafkan ayahmu”. Ibu Luhan mendadak terserang jantung, penyakit yang selama
ini dia sembunyikan. Pesta ulang tahun itu menjadi pesta paling menyedihkan
seumur hidup Luhan, tepat di hari ultahnya Ibunya tiada, dia terus merasa
pemicu utamanya adalah ayahnya sendiri.
Tujuh belas tahun kemudian
berlalu, Luhan sudah berusia dua puluh tiga tahun. Dia tinggal bersama ayahnya,
di rumah yang mewah dengan fasilitas layaknya hotel, Luhan begitu sangat
dimanjakan, tetapi semua itu membuat Luhan menjadi semakin terpuruk, Luhan
menjadi egois dan keras kepala sangat mirip dengan kelakuan ayahnya semasa muda
dulu. Dia menjadi playboy terkenal di kampusnya, entah berapa banyak perempuan
yang sudah berhasil dia kelabuhi, seakan-akan dia ingin melampiaskan rasa sakit
hati ibunya dulu saat ayahnya menyakitinya. Kembali lagi dalam lingkungan
keluarga yang tidak harmonis. Ayah Luhan telah menikah dengan perempuan
pilihannya dulu dan memiliki seorang anak perempuan bernama Hyori. Mereka
saling bertengkar bila di dalam rumah,bahkan Hyori tidak menghormati Luhan
sebagai kakaknya sendiri, dia begitu kurang ajar dan tidak tahu diri. Luhan
sangat ingin keluar dari rumah itu dan menyewa apartemen pribadi, namun
usahanya terus gagal. Setiap apartemen yang dia kunjungi, mengetahui bahwa dia
adalah anak komisaris terkenal dan menolak memberikan sewa padanya.
Minggu ini Luhan bersama kelompok
bandnya bernama Exo pentas dalam pertunjukkan budaya di kampusnya. Exo terdiri
dari enam orang, Luhan, Kai,Sehun, Baekhyun,Chanyeol dan salah satu yang akrab
bersamanya yaitu Kris. Exo begitu digandrungi oleh gadis-gadis belia di kampus
mereka. Bahkan ada yang sangat berani menyatakan cinta pada Luhan, namun Luhan
hanya tersenyum dan tidak memberi respon pada gadis itu. Gadis yang merasa
sakit hati itu memutuskan keluar dari kampus karena sakit hati dan tidak ingin
melihat Luhan lagi. Exo sedang membawakan dance Wolf hari minggu itu, yang
bertepatan dengan kelulusan Kris dan Exo dipercaya menjadi bintang tamu untuk
menghibur para wisudawan. Saat wisuda berlangsung Kris mengajak adik
perempuannya Sohee (Yoon So Hee). Kris memperkenalkan adiknya dengan Luhan,
Kris membiarkan Sohee berbincang-bincang lama dengan Luhan, karena Sohee begitu
mengagumi Luhan. “Luhan,apa kau sudah memiliki kekasih?” tanya Sohee. Luhan
terdiam sejenak dan menarik nafas sebelum menjawab pertanyaan Sohee “Hatiku
belum ada yang mengisi semenjak kepergian mantanku dulu ke Amerika”. Sohee
begitu lega mendengar jawaban tersebut, dia berharap suatu saat nanti dia bisa
mengisi hati Luhan yang sedang kosong dengan penuh kasih sayang. Sohee dan
Luhan melakukan pendekatan cukup singkat mulai dari bertemu,mengobrol,bertukar
nomor ponsel,line,what’s up,dll. Setelah dua minggu menjalin komunikasi Luhan
memberikan emoticon bertulis “I love you”, Luhan dengan spontan menuliskan itu
di pesan singkatnya,naluri laki-laki playboy. Tiga kata itu sangat berpengaruh
pada hati Sohee yang benar-benar jatuh cinta pada Luhan. Mereka sepakat
berpacaran setelah dua minggu pendekatan. Pada awalnya Luhan begitu
memperhatikan Sohee, bahkan Sohee dengan bangga memperkenalkan Luhan pada
sahabat-sahabatnya. “Ini kekasihku,tampan bukan?” sambil menunjukkan cincin di
jemari Sohee menandakan bukti dia sudah berpacaran dengan Luhan.
Sahabat-sahabat Sohee begitu bersorak-sorai, kecuali Bo Young. Bo Young
bersikap biasa saja dan menunjukkan sikap skeptisnya pada Luhan. Bo Young
meninggalkan Sohee saat Sohee dengan bangga memperkenalkan Luhan dalam ruang
kelasnya. “Maaf, Aku harus mengangkat telepon” Bo Young berlari ke luar kelas.
Saking paniknya, dia menabrak Kris di depan ruang. “Bo Young, berhati-hatilah
bila sedang berjalan,apa yang kau lihat sampai menabrakku” senyum Kris pada Bo
Young. Bo Young hanya meminta maaf dan berlalu meninggalkan Kris. Kris
memanggil Luhan untuk latihan koreografi.
Sohee selalu menempati urutan
barisan awal waktu melihat latihan koreo dan sepak bola karena Sohee bisa
melihat secara jelas kekasihnya beraksi. “Luhan...luhan fighting” teriak Sohee
dengan TOA. Sohee memaksa Bo Young membawa bendera mendukung Luhan. Bo Young dengan
tidak bersemangat mengangkat bendera itu. Mata Luhan malah terarah pada Bo
Young, dia terus menerus memandang Bo Young, hingga dia menjadi tidak
konsentrasi dan menyyenggol Kris di depan, membuat formasi Wolf berantakan.
Kris marah pada Luhan karena tidak bisa fokus “Bisakah kau serius
sedikit,pentas tinggal sebentar lagi,cukuplah bermain-main.Apa yang membuatmu
tidak fokus?”gertak Kris. Bo Young yang menyadari hal itu disebabkan Luhan
begitu memperhatikannya, dia meninggalkan arena latihan koreo tersebut dengan
segera.
Panggung auditorium kampus sudah
penuh sesak dipenuhi para mahasiswa yang tidak sabar lagi menanti aksi Exo. Exo
naik ke atas panggung dan memulai pertunjukan dance wolf sebagai pembuka, setelah itu giliran Bo Young
yang unjuk gigi di atas panggung. Dia terpilih mewakili rekan-rekannya membawa
puisi cinta diiringi piano yang dimainkannya. Suasana auditorium menjadi hening
dan syahdu mendengar puisi musikal yang dibawakan Bo Young. Luhan yang jarang sekali
menangis kini meneteskan air matanya mengingat mendiang ibunya. Kris
menyodorkan tissue pada Luhan, “Puisi itu indah sekali, apakah dia yang
membuatnya sendiri?” ucap Luhan. Kris bercerita bahwa sejujurnya dia sangat
menyukai Bo Young, dia menghargai benar cinta. Bahkan bila ada seseorang yang
berhasil mencuri hatinya,beruntunglah lelaki itu. Luhan tersedak, selama ini
dia hanya memandang bahwa cinta itu hanya ada dalam dongeng saja. Mendengar apa
yang diceritakan Kris itu membuat Luhan penasaran dan menggali informasi apapun
soal Bo Young termasuk memanfaatkan Sohee. Luhan berhasil memancing Sohee untuk
memberikan alamat rumah Bo Young dengan alasannya adalah Kris. Kris diam-diam
mengunjungi rumah Bo Young dan memperhatikan gerak-geriknya. Rumah Bo Young
tidak begitu besar dibandingkan rumah Sohee, Luhan melihat Bo Young menangis
dipukul kakak laki-lakinya yang seorang penjudi bahkan neneknya sakit-sakitan,
orang tua Bo Young merantau ke Busan sebagai pegawai sipil. Bo Young sudah
terbiasa hidup mandiri, dia sudah menghasilkan uang sendiri dengan mahir
bermain piano untuk menghibur tamu undangan orang-orang menengah atas. Dari
penghasilan itulah dia bisa membantu pengobatan neneknya hingga sembuh dan membiayai
pendidikannya. Ponsel Luhan berdering keras hingga mengalihkan perhatian Bo
Young untuk ke luar rumah, Luhan langsung bergegas pulang setelah rasa
penasarannya terobati. Sesampainya di rumah, Luhan terus memikirkan Bo Young,
pesan dan telepon dari Sohee di ponselnya tidak dihiraukannya.”Aku tidak
mengerti sebenarnya apa yang sedang aku rasakan ini suka,sayang atau...
lupakan,Aku tidak bisa menyukai seseorang yang disukai sahabatku sendiri,tapi
perasaan ini semakin dalam bila terus aku tahan, Aku akan menyakiti Sohee
seperti Aku telah menyakiti kekasih-kekasihku dulu. Maafkan Aku Sohee, Aku
tidak mampu membohongi perasaanku sendiri”. Sohee semakin kesal dengan
perubahan sikap Luhan. Sohee menceritakan apa yang telah terjadi pada hubungan
mereka berdua kepada kakaknya Kris.
Kampus Yonsei mengadakan
perlombaan debat dengan mengangkat tema Akal dan perasaan. Perlombaan itu
berhadiah uang 1 juta won dan beasiswa untuk pemenang pertama. Pengumuman yang
terpasang di papan itu menarik minat Bo Young, dia sangat menyukai sekali lomba
perdebatan. “Kau harus ikut, aku akan mendukungmu” sahabat-sahabat Bo Young
memberikan semangat termasuk Sohee. Dukungan itu memotivasi Bo Young untuk
mendaftarkan diri. Sohee bercerita pada Luhan bahwa Bo Young akan mengikuti lomba
debat antar jurusan itu. Luhan diam-diam mendaftarkan diri tanpa sepengetahuan
Sohee. Peserta kompetisi tersebut begitu banyak dan kebijakan memutuskan untuk
mengadakan seleksi dengan skor saat audisi tertinggi dari tiga ratus orang
terdaftar terpilih lima puluh orang untuk maju kompetisi debat mahasiswa. Luhan
dan Bo Young terpilih ke babak final. Pertanyaan dari juri sebagai materi
perdebatan sebenarnya terlihat mudah namun sangat kompleks. “Apa itu
cinta,bisakah akal dan perasaan bersatu dalam menghadapinya?”. Luhan diberi
kesempatan pertama menjawab pertanyaan itu. “Cinta itu menurutku kata-kata yang
tidak boleh sering diucapkan,cinta itu bisa menjadi kebodohan bila tidak
memakai akal dan bisa menjadi sumberkelemahan bila hanya mengandalkan perasaan.”.
Bo Young tersenyum dan memberi umpan balik pada Luhan. “Yang membuat bodoh
bukan terletak pada cinta melainkan orang yang senang mengumbar kata cinta
sebagai perlindungan atau pemberi harapan palsu, dia tidak menyadari bahwa yang
dilakukannya akan membuat orang yang benar mencintainya tersakiti,bila seperti
itu sulit untuk mendapatkan orang yang benar-benar mencintai atau hanya
mempermainkannya,manusia diberikan akal dan pikiran untuk membedakan mana
cinta, sayang atau hanya suka saja. kesimpulannya cinta itu tidak
beralasan,tidak banyak menuntut, kerelaan dan pengabdian”. Ucap Bo Young.
Pernyataan Bo Young mendapatkan sambutan dan tepuk tangan luar biasa dari
hadirin. Penilaian juri pun jatuh pada Bo Young sebagai juara pertama. Seusai
kompetisi itu Luhan tidak bisa menahan diri,Dia menculik Bo Young ke koridor. “Aku
dulu tidak percaya hadirnya cinta, tapi kau yang mengubahku mengerti makna
cinta sesungguhnya. Dari awal aku bertemu,Aku mulai menyukaimu,bahkan mengikuti
gerak-gerikmu,maafkan aku yang tidak sopan ini. Rasa sukaku semakin lama
semakin berkembang menjadi cinta. Aku sadar bahwa perasaaanku terhadap Sohee
hanya kebohongan saja. Jadi maukah kau?”.
“Lupakan,meskipun kau menyatakan perasaan cintamu kepadaku, Aku tidak
bisa menerimamu. Maaf” ucap Bo Young. Sohee menangis tidak henti-hentinya, dia
menjadi korban seorang Luhan. Kris marah dan menghajar Luhan hingga babak belur.
“@#$%^, Aku tidak terima kau melukai hati adikku, kau malah menyukai Bo Young
seseorang yang sudah lama aku sukai.Kau tau sendiri bukan, kau bukan manusia,
kau tidak berperasaan,hatimu sudah mati, ayah dan anak sama saja.” Celetuk Kris.
Mendengar kalimat terakhir Kris membuat emosi Luhan naik,Dia membalik menghajar
Kris.
Bo Young mencoba melerai, tetapi
malah Bo Young yang terkena tinju Luhan secara tidak sengaja. Bo Young melirih
kesakitan, Kris segera membopong Bo Young ke unit kesehatan dan tidak
menghiraukan Luhan. Luhan terus memohon maaf atas semua kejadian ini pada Bo
Young, Kris dan Sohee.
====SATU TAHUN KEMUDIAN=====
Kris menggandeng tangan Bo Young
dan terlihat mereka bertukar cincin pernikahan. Luhan terbangun dari mimpi yang
menjadi kenyataan, di sampingnya terdapat undangan pernikahan Kris dan Bo Young.
Luhan berlari menuju acara pernikahan Kris dan Bo Young. Saat cincin itu akan
disematkan ke jari Bo Young. Bo Young menangis dan terlihat sedih. “Terlambat,aku
terlambat....Aku mencintaimu Bo Young,bila kau lebih memilih Kris yang terbaik
Aku rela bila itu membuatmu bahagia”ucap Luhan dengan nada menyesal. Kris
menepuk bahu Luhan, “Belum terlambat...hampiri dia, dia menantimu dan buatlah
dia bahagia, perlihatkan undanganmu kepadaku”. Ucap Kris. Kris mencabut
tempelan namanya pada undangan itu. Itu khusus untukmu.
Menikah : berubah menjadi Menikah
:
Park Bo Young Park
Bo Young
dengan dengan
Kris Wu Fan Xi
Lu Han
Selesai......!!!!!