Selasa, 04 Juni 2013

Existing For You

Xiao Hua : Xiao Xun
Yan Yalun,Dadong,Wu Chun dan Chen Yi Ru
Wei Ni Chun Zai (Existing For You)
“Yi di neng dai ni kan xing fu de….”(bait lagu terakhir Yi wan ge kuai le yang dibawakan FLH mengakhiri konser mereka di Taipei). “Kepalaku…terasa pusing sekali,aku sudah
tidak kuat lagi,Bruukk….(jatuh terkulai lemas di depan arena konser).Xiao Hua saat itu merasa badannya sangat tidak berdaya lagi. Yan Ya Lun yang sempat diam terpaku menatap Xiao Hua dikerumunin banyak orang yang hendak menolongnya,Dia merenung akan hal yang sama menimpa Xiao Hua pada dirinya. Ya benar jatuh pingsan di tengah keramaian.Seketika Yan Ya Lun turun dari panggung dan mengangkat Xiao Hua untuk dilarikan ke rumah sakit. “Aku berjanji tidak akan terjadi sesuatu padamu,bertahanlah” Ucap Yan Ya Lun. 
Di rumah sakit,Ayah Lun lah yang menangani Xiao Hua.Beliau adalah seorang Dokter di Rumah Sakit Taiwan Hospital.”Ayah,aku percayakan dia padamu”. “Aku bisa kau andalkan Lun,tunggulah di sini,Ayah akan memeriksanya sebentar”ucap Ayah Lun. 
42 MENIT BERLALU….
“Ayah…bagaimana dengannya??” “Dia memiliki penyakit yang serupa denganmu Vertigo”..
Lun menjadi lemas mendengar pernyataan Ayahnya itu.Dia sangat menyayangi semua fansnya dan menjadi sedih bila terjadi sesuatu dengan fansnya.
“Kau boleh menengoknya saat ini,tapi jangan membuat dia jatuh pingsan untuk kedua kalinya karena tidak siap melihatmu”ujar ayah Lun sambil tersenyum.
Xiao Hua berbaring di kamar tidur VVIP,keadaannya sudah membaik.Xiao Hua merasa bingung karena tiba-tiba dia berada di suatu tempat,saat menoleh ke samping kanan dia menemukan sepucuk pesan “GET WELL SOON by Yan Ya Lun”. “Yan Ya Lun??? Hheehh…siapa yang mencoba berbuat jahil padaku dengan mengatasnamakan Yan Ya Lun,shen me ke neng”… “Bagaimana keadaanmu saat ini,mulai membaik kan??” Yan Ya Lun menghampiri Xiao Hua sambil membawakan bunga untuk Xiao Hua.Xiao Hua benar-benar terkejut melihat kedatangan Lun secara tiba-tiba.”Kau benar-benar Yan Ya Lun???Aku tidak sedang bermimpi bukan???.”Cubitlah pipiku,aku benar-benar Yan Ya Lun.Siapa Namamu??? Xiao Hua mulai mengenalkan dirinya dan menceritakan siapa dia.Xiao Hua menceritakan akan penyakitnya yang sering kambuh di tengah keramaian.Tanpa Xiao Hua ketahui penyakit yang dideritanya sama dengan penyakit Yan Ya Lun.Lun pun terpancing untuk memberitahu Xiao Hua akan penyakitnya.Bermula dari kesamaan penyakit mereka,membuat perbincangan di antara mereka menciptakan chemistry tersendiri.

Di luar rumah sakit,berkumpul banyak pencari berita yang ingin meliput Lun.”No comment,dia adalah salah satu penggemarku jadi aku sangat merasa khawatir saat dia jatuh pingsan,aku mohon pada rekan-rekan untuk tidak memberitakan yang macam-macam”
“Xiao Hua… hari ini kau boleh pulang”ucap seorang suster. Xiao Hua mulai mengemasi barangnya.Dia sungguh menikmati hari-harinya di rumah sakit,seperti dalam mimpi saja,dia bertemu langsung dengan idolanya.Dia merasa sebagian penyakit vertigonya membawa keberuntungan.”Xiao Hua,aku dengar kau sudah boleh pulang…maaf aku tidak bisa mengantarmu,tapi aku meminta supirmu untuk mengantarkanmu pulang.O ya aku sudah memberitahu orang tuamu tentang keadaanmu.” Ucap Lun.”Aku sudah tidak mempunyai kedua orang tua lagi,mereka adalah paman dan bibiku yang sangat menyayangiku”.
Mendengar perkataan Xiao Hua Lun menjadi iba dan simpati.
Lun : “Maafkan aku,aku tidak tahu jika kedua orang tuamu sudah tiada… janganlah bersedih lagi,selalu kau doakan mereka.Itu akan membuat mereka bahagia”.
Xiao Hua : “Terima kasih,Lun Ge… Aku merasa senang sekali bisa bertemu denganmu,hiks..hikss.. Tuhan begitu menyayangiku,Dia telah mempertemukan kita berdua.Inikah yang namanya takdir.Setiap hari aku selalu mendengarkan lagu kalian dan menyanyikannya lagi,selalu membayangkan bisa bertemu Feilunhai bahkan bisa menjadi kekasihmu,tapi itu tidak akan mungkin,kau terlalu sempurna untukku(sambil menyeka air mata).Dan sekarang Tuhan mendengar doaku.Terima Kasih Tuhan”.
Lun : (langsung memeluk Xiao Hua) “Aku tidak sesempurna yang kau kira,aku memiliki banyak sisi kelemahan.Sangat banyak.Xiao Hua,apakah aku masih pantas menjadi kekasihmu dengan sejuta kekuranganku?? (Backsound : Yi wan ge kuai le)
Xiao Hua : “Wo bu dong,aku masih belum mengerti”.
Lun : Wo ai ni… Aku mencintaimu. Kau telah berhasil menempati hatiku.Saat pertama aku melihatmu.Aku sulit membedakan antara cinta atau perhatian yang wajar terhadap fans.Aku yakin yang ku rasakan ini adalah cinta.
Xiao Hua : (backsound : Ti Amo) Aku juga mencintaimu Lun. Aku benar mencintaimu,aku tidak peduli siapa pun kau,berapa banyak kekuranganmu.Aku tidak peduli.Karena aku hanya mempunyai perasaan padamu.(Meneteskan air mata di pelukan Lun).

Selanjutnya : Terjadi sedikit perselisihan di antara personil Feilunhai karena Lun mulai tidak fokus dengan pekerjaannya.Dadong mulai kesal dengan Lun.Di sisi lain Chun harus mengakhiri kontrak dengan HIM,dan memutuskan untuk kembali ke Brunei menghabiskan waktu untuk menjaga Ayahnya dan meneruskan bisnis keluarga,sedangkan Ruru menjadi penengah di antara perselisihan mereka.

“Ini tasmu yang tertinggal di ruanganku” lempar Lun ke arah Dadong.Dadong menangkapnya dengan heran,tidak seperti biasa Lun tampak begitu kasar padanya.Dadong pun kemudian merogoh-rogoh isi tasnya dan dia tidak mendapatkan foto Xiao Hua yang dia simpan dalam tas itu.”Ini yang sedang kau cari??? (sambil Lun tunjukkan foto Xiao Hua yang Dadong cari),jika kau sangat menginginkan fotonya,kau cukup katakan padaku bukan dengan cara mengambil diam-diam seperti ini,kau mengerti!!!”ucap Lun dan meninggalkan Dadong diam sendiri.

Xiao Hua bersama-sama dengan personil Fahrenheit lain Chun dan Ruru sedang berbincang-bincang di sebuah lobi hotel tempat mereka menginap untuk serentetan tour konser.”Aku rasa ini saatnya aku harus pensiun dari Fahrenheit”Ucap Chun yang membuat Xiao Hua dan Ruru terkejut.”Maafkan Aku selama menjadi rekan kalian semua pernah melakukan kesalahan,Ru.Ada alasan dimana Aku harus meninggalkan band yang membesarkan namaku,Aku sudah menemukan duniaku sendiri,Aku ingin kembali ke Brunei menebus kesalahanku yang sering meninggalkan Ayahku sendiri.Kelak tanpaku di sini kalian tetap harus solid dan terus berkarir untuk menciptakan prestasi.Jangan kecewakan penggemar kita.”Kata Chun pada Ruru.Ruru bingung ingin berkata apa untuk membalas kata-kata Chun karena alas an Chun untuk berhenti memang haknya,tapi yang Ruru tidak mengerti begitu cepatnya dia melontarkan kalimat seperti itu tanpa dia bicarakan dulu terhadak pihak HIM.”Alasanmu berhenti memang hakmu,Aku tidak bisa melarang.Tapi apakah pihak label sudah mengetahui rancanamu dan kau sudah memikirkan bagaimana perasaan fans saat kau harus pergi dari Fahrenheit?”Tegas Ruru.

Tiba-tiba dari arah pintu hotel Lun datang sambil menarik tangan Xiao Hua.Pikiran Lun sedang sangat kacau saat mengetahui Dadong menyukai Xiao Hua.Dia menjadi begitu posesif dan tidak menginginkan Xiao Hua berada dekat dengan Dadong. “Maaf teman-teman,Aku harus membawa Xiao Hua dulu denganku,Aku akan menemui kalian lagi nanti setelah urusanku dengan Xiao Hua selesai” Ujar Lun. Chun dan Ruru mengiyakannya.
“Kau mau membawaku kemana Lun? Bukannya Kau harus mempersiapkan konsermu nanti,Kau malah ingin mengajakku jalan-jalan”. “Xiao Hua,aku akan mengantarkanmu pulang.Kau jangan tanyakan mengapa.Pokoknya untuk konser ini saja Kau tidak perlu menyaksikan”pinta Lun pada Xiao Hua. Xiao Hua tidak bisa menerima Lun menyuruhnya untuk tidak melihat konser dan bertanya-tanya dalam hati.”Lun,Aku tidak mengerti denganmu,Kau begitu aneh.Bagaimana jika Aku memaksa tetap melihatnya.Ini hakku Lun”. Lun membanting pintu mobil Mercy-nya dengan sangat keras sehingga Xiao Hua menutup telinganya. “Xiao Hua,Kau belum bisa mengerti saat ini,kehadiranmu di konser ini akan membuyarkan konsentrasiku.Aku akan marah padamu jika mengetahuimu datang.Pergilah dan masuk rumahmu sekarang,Aku harus kembali ke hotel untuk menyiapkan konser”.Lun kesal kemudian tancap gas meninggalkan Xiao Hua di rumahnya.

Sebelum konser satu jam lagi di Grand Taipei Hotel,Mata Dadong tidak henti-hentinya mencari dimana Xiao Hua,biasanya Dia tidak pernah absen untuk menyaksikan konser Fahrenheit apalagi semenjak Xiao Hua menjadi kekasih Lun. Dadong bertanya nomor ponsel Xiao Hua pada Ruru,Ruru langsung memberikannya.”Xiao Hua,kau dimana??? Aku tidak melihatmu di konser.Apa kau tidak datang?”.”Dadong Ge,Aku sebenarnya sangat ingin melihat tapi Lun melarangku.Dia akan sangat marah bila tahu Aku ada di sana.Dong Ge,Aku harus bagaimana??”Xiao Hua mengeluh.
Tersisa satu jam lagi untuk konser.Dadong langsung mengambil motor Harley Davidson-nya untuk menjemput Xiao Hua di rumah.Setibanya di rumah Xiao Hua,Dadong terpesona melihat kecantikan Xiao Hua memakai gaun dengan rambut berombak di bawah.”Xiao Hua kau cantik sekali,ayo cepat naiklah ke motorku.Kita tidak punya waktu banyak,konser akan segera dimulai.Pegangan!Aku akan membawa motor ini begitu cepat”.Xiao Hua merangkul Dadong dan merasakan angin malam berhembus menyisiri jalanan di kota Taipei.

Dadong tiba tepat waktu sebelum konser dimulai dan sudah mempersiapkan diri untuk tampil,sementara Xiao Hua harus diam-diam menyelinap agar tidak ketahuan Lun.Akhirnya Xiao Hua bisa menemukan tempat yang strategis dan aman dari pandangan Lun.Dari awal hingga akhir konser,Dia bisa menyaksikan walau pun harus sembunyi-sembunyi. Setelah konser berakhir,Xiao Hua mengirim sms untuk Dadong yang berisi “Terima Kasih Dong Ge kau telah menjemputku untuk menonton konser ini,Aku sayang padamu Ge J”.Dadong membalas “Aku juga sayang padamu seperti adikku sendiri,tunggu Aku akan mengantarkanmu pulang.Aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendirian”. Dadong dan Xiao Hua janjian di suatu tempat untuk mengantar Xiao Hua pulang.
Saat di lampu merah,motor Dadong dan mobil Lun tidak sengaja berhenti bersamaan.Namun Dadong dan Xiao Hua tidak memperhatikan mobil di samping mereka itu siapa karena tertutup lapisan kaca hitam yang tebal. Kemarahan,kecemburuan dan kekesalan Lun memuncak saat melihat tangan Xiao Hua merangkul Dadong dengan sangat erat. Lun berencana mengikuti mereka dari belakang.Lalu ketika melalui jalan yang sepi di dekat taman besar di pusat kota,mobil Lun dengan sigap menghadang laju motor Dadong,sontak Dadong berhenti dan siap melancarkan bela dirinya untuk berjaga-jaga. Dadong dan Xiao Hua terkejut karena yang keluar dari mobil itu adalah Lun. “Wang Dong Cheng berani sekali kau membawa kekasihku.Dan Kau Xiao Hua aku sudah lupa apa yang sudah Aku katakan tadi.Kalian benar-benar mengkhianatiku terutama Kau Dadong” Teriak Lun. “Kau jangan salah paham Lun,dengarkan Aku.Aku yang meminta Dong Ge menjemputku.Aku tidak mengerti alasanmu melarangku”. “Xiao Hua,Dadong menyukaimu.Aku tidak mau kau begitu dekat dengan Dadong.Tapi ternyata Aku salah,Kau sudah memberikan kesempatan pada Dadong untuk merebutmu dariku”Lun sangat marah. “Aku tidak hanya sekadar menyukai Xiao Hua tapi Aku sudah mencintai Xiao Hua,Aku akan berusaha membahagiakanmu.Maaf Xiao Hua telah membuatmu berada dalam masalah ini” Ucap Don Ge sambil meraih tangan Xiao Hua. Lun langsung menghajar Dadong,mengayunkan tinju ke arah wajah Dadong.Dadong kemudian membalas satu sama lain. “Hentikan!!!Jangan seperti anak kecil lagi,Lun,Dong Ge…” Merasa tidak dihiraukan,Xiao Hua menghubungi Ruru dan Chun untuk menyusul ke taman kota.

“Kalian berdua hentikan pertikaian”teriak Chun.Chun melerai Lun dan Ruru melerai Dadong.”Apa kalian berdua merasa tidak kasihan pada Xiao Hua,dia tidak tahu apa-apa.Karena ulah kalian Xiao Hua menjadi merasa sangat bersalah pada dirinya.Kau Lun sebagai kekasih Xiao Hua mengapa membuatnya menjadi tertekan dan Kau Dadong seharusnya sebelum bertindak kau berpikir ulang lagi.Ru,tolong antarkan Xiao Hua pulang,biar kedua anak ini Aku yang urus”.Ucap Chun.

“Ru Ge,Lun dan Dong Ge bagaimana?Entahlah mengapa seperti ini jadinya.Lun sudah salah paham Ge.Aku tidak ada apa-apa dengan Dong Ge”. Ruru menghibur Xiao Hua agar dia tidak terus menerus memikirkan kejadian itu. Kondisi Xiao Hua sangat tidak baik.Berkali-kali hidung Xiao Hua mengeluarkan darah,kepalanya sangat pusing,badannya menggigil kedinginan.Ruru segera membawa Xiao Hua ke rumah sakit tempat Ayah Lun bekerja.
“Paman,calon menantumu tampaknya vertigonya kambuh.Tolong periksa paman,mereka bertiga harus ke sini melihat kondisi Xiao Hua”.Kata Ruru.
Lun,Dadong dan Chun menyusul ke rumah sakit tersebut. Xiao Hua lagi-lagi diopname di kamar VVIP.Lun dan Dadong dengan setia menunggu di samping ranjang Xiao Hua secara berlawanan arah.Lun memegang tangan Xiao Hua dan tidak kuat menahan air mata ketika melihat selang-selang itu masuk tubuh Xiao Hua.Begitu pun juga dengan Dadong yang terdiam memandang Xiao Hua haru.”Lun,Aku mundur.Xiao Hua bukan untukku.Aku telah melakukan kesalahan besar tidak seharusnya Aku mencintai Xiao Hua.Jagalah Xiao Hua,jangan pernah melukai perasaannya.Walau pun perasaan cintaku pada Xiao Hua belum sepenuhnya hilang,Aku lebih bahagia bila Xiao Hua lebih memilih orang yang dicintainya yaitu Kau.Lun.Xiao Hua tidak pernah mencintaiku,dia hanya menganggapku sebagai kakak”.Ucap Dadong. “Dadong,maafkan Aku yang begitu emosi terhadapmu.Entahlah Aku merasa takut bila harus kehilangan Xiao Hua,tindakanku memang bodoh karena cemburu,Aku tidak akan seperti ini lagi dan lebih memperhatikan Xiao Hua,lebih mengerti dia.Sekali lagi maafkan Aku Dadong”Kata Lun. Dadong puas mendengar ucapan Lun dan memberikan senyum pada Lun,dengan begitu dia rela melepas Xiao Hua untuk orang yang benar-benar mencintai Xiao Hua.Dadong kemudian memperbarui statusnya “Aku bahagia jika melihatmu bahagia”. Lun di weibonya menulis “ Cinta adalah perasaan yang mengerti dan menerima pasangannya bukan secara amarah”. Status mereka menjadi sebuah berita utama di setiap media Taiwan. Bahkan kata-kata mereka dijadikan ide untuk membuat lirik lagu yang mereka dedikasikan untuk para fans yang terinspirasi Xiao Hua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar